RSS

BAHAYA MIE INSTAN

Bahaya Mie Instan bagi kesehatan tubuh - Bagi anda yang hobi mengkonsumsi Mie Instan sebaiknya mulai mengurangi atau menghindarinya. Kepopuleran mie instan di Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Banyak yang menjadikan Mie jenis ini sebagai makanan harian.

Selain cara penyajian yang praktis dan harga terjangkau, kelezatan mie juga menjadi alasan banyak orang menyukainya. Apalagi yang namanya anak kost, sepertinya mie instan sudah dijadikan makanan pokok setiap hari.

Namun apakah anda menyadari bahaya Mie Instan tersebut? dibalik kelezatan, harga, dan kemudahan dalam pengelolahanya, ternyata Mie Instan memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan tubuh anda jika dikonsumsi secara berlebihan. Jika berlebihan maka anda bisa mengalami resiko terkena usus buntu, kanker, dan ginjal. Lagi pula, kandungan gizi, vitamin, dan protein makanan yang satu ini tidak bisa menggantikan nasi dan lauk pauk lengkap.


bahaya mie instan

Bahaya apa saja yang bisa diakibatkan oleh Mie Instan ini?

Mie Instan mengandung lilin

Tenyata Mie Instan mengandung lilin yang tentu saja berbahaya bagi tubuh. Kandungan lilin tersebut yang membuat mie tidak lengket satu sama lain. Sementara itu tubuh kita mengalami kesulitan untuk mencerna zat lilin tersebut. Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna lilin sekitar 2 hari.

Hal ini yang bisa menyebabkan ganguan kesehatan pada pencernaan dan bahkan bisa berujung pada pembentukan sel-sel kanker.

Mengandung Natrium berlebih yang berbahaya untuk penderita Maag dan Hipertensi


Selain lilin, ternyata Mie Instan juga mengandung Natrium yang cukup tinggi. Natrium ini berbahaya bagi penderita Maag. Hal tersebut dikarenakan kandungan natrium yang tinggi bersifat menetralkan lambung sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Akibatnya, asam lambung akan naik dan terjadilah pengikisan dinding lambung. Untuk penderita hipertensi, kandunagn natrium ini cukup berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan darah.

Zat-zat berbahaya lainya

Mie instan juga mengandung zat-zat berbahaya lainya yang tidak kita sadari keberadaanya. Maka kita harus jeli dalam mengamati kandungan tersebut, zat tersebut diantaranya terdapat pada:

1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang membuat Mie instan jadi nikmat biasanya berbahan MSG atau vetsin. Permasalahanya terdapat pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin.

Bukan hanya itu terdapat pula bahan penggurih yang berupa HVP dan Yeast Extract. HVP atau hidrolized vegetable protein adalah jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Hal yang patut dipertanyakan adalah sumber enzim. Apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.


2. Bahan penambah rasa
Biasanya mie yang dijual tersedia dalam berbagai rasa, biasanya menggunakan flavor. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. titik permasalahanya terdapat pada sumber flavor. Jika flavor bersumber dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Apalagi flavor yang berasal dari rambut  maupun bagian lain dari tubuh manusia, statusnya tentu saja haram.
Hal tepenting yang harus anda perhatikan “Peringatan bagi kita semua bahwa Mie Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi Karsinogen Pembawa Kanker. Perhatikan prosedur penyajian pada bungkus Mie Instan, semua menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbunya di taruh di mangkok”
Jika anda terpaksa untuk  mengkonsumsi Mie maka coba mengikuti tips berikut, cara memasak Mie Instant yang baik dan benar :
  • Pada saat memasak mie, air rebusannya jangan digunakan untuk kuah mie.
  • Air rebusan pertama dibuang, kemudian jika perlu diberi kuah, gunakan air panas/hangat lain (misal dari termost) yang tidak tercampur mie saat memasaknya.
  • Atau, masak mie instan sambil diaduk-aduk, buang air rebusan mie, masak kembali mie instan dengan air mendidih yang baru, masak sampai mie matang dan mie siap diberi bumbu.
Meskipun demikian ada baiknya anda tidak mengkonsumsi Mie instan secara rutin setiap hari. Hal ini mengingat bahaya mie instan bagi kesehatan tubuh anda. Jika mie tidak dikonsumsi setiap hari dan menggunakan metode memasak di atas, kemungkinan sedikit aman dan mengurangi resiko berbahaya tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DAMPAK BAHAYA VETSIN, MEMATIKAN SYARAF


Diketahui masyarakat ekonomi menengah banyak mengkomsumsi glutamat eksogen berupa garam monosodium glutamat (lebih dikenal dengan vetsin) sebagai penyedap makanan. Sebagian dari mereka sering mengeluh sakit kepala (sefalgia) yang dikenal dengan “CHINESE RESTAURANT SYNDROME".

Mekanisme depolarisasi membran neuronal (saraf) dibawah pengaruh glutamat sehingga terjadi permeabilitas terhadap ion Na, ion Ca dan air, sehingga terjadi masuknya ion Ca ke sel (peningkatan ion Ca intraseluler), merupakan fase awal dan fase lanjut kematian sel. (The early and late phases of glutamate – like Neurotoxity).

Mekanisme dipolarisasi ini juga meningkatkan aktifasi mekanisme homeostatik “ATP dependent“ yang menyebabkan energi cadangan neuron berkurang sehingga tidak dapat mempertahankan keseimbangan ion intraseluler dan ektraseluler, sehingga dapat menyebabkan awal kematian sel.

Glutamat banyak terdapat pada protein makanan nabati dan dalam bentuk garam monosodium glutamat digunakan sebagai penyedap makanan (enhancing flavour). Konsentrasi glutamat pada jaringan otak sebesar 10 mm, sebagian besar di “Synaptic Vesicles “.
Glutamat endogen ataupun berasal dari eksogen dalam konsentrasi besar merupakan neurotoxin untuk sistim saraf pusat dan ini telah dibuktikan secara histologi oleh Headley and Grillner 1990.

Heathfield 1990, melaporkan pada penderita “Sporadic Motor Neuron Diseases“ ditemukan toleransi abnormal glutamat dan didapatkan peningkatan konsentrasi plasma glutamat dengan gejala:
* Kelumpuhan kedua lengan dan atau kedua tungkai
* Gangguan berjalan / sempoyongan
* Gangguan miksi / urine
* Kelainan cairan sumsum tulang belakang ( liquor )
* Reflek fisiologis meningkat
* Pemeriksaan neurofisiologik didapatkan kelainan somato sensorik evoked potensial (SSEP).
* Pemeriksaan computed tomogram ( CT ) scan dan magnetic resonance imaging (MRI) adalah normal.

Sejak tahun 1971, Olney telah melakukan penelitian pengaruh eksogen monosodium glutamat terhadap jaringan otak hypothalamus pada bayi tikus, bayi monyet, ditemukan proses pembengkakan (rapid swelling) dari sel body neuronal dan dendrit diikuti dengan perubahan degeneratif jaringan organel intraseluler dan khromatin nukleus.

Pada tahun 1978, OLNEY mempublikasikan hal tersebut sebagai excitotoxic Hypothesis/ Neurotoxicity of Exogenous Glutamate.
Schaumburg dkk 1969, mengobservasi pemakaian eksogen monosodium glutamat pada pemakan “Chinese Food" yang mengeluh sakit kepala disebut sebagai “CHINESE RESTAURANT SYNDROME", hal ini telah dibukukan dalam “ Wolff Headache“ tahun 2001.
Walaupun demikian, tahun 1970, Morselli dkk melakukan double blind trial dengan mengunakan 3 gram monosodium glutamat, tidak menemukan gejala klinis yang bermakna secara uji statistik dibandingkan dengan placebo.
Plaitakis dkk 1982, meneliti pasien-pasien gangguan metabolisme enzim hati (deficiency of hepatic glutamate dehydrogenase) didapatkan peningkatan konsentrasi glutamat plasma yang sangat berhubungan dengan (endogenous glutamate metabolism) kematian sel saraf.

Rothman dkk 1987,dan CHOI dkk 1990, mempublikasikan kerusakan jaringan otak kecil (serebellum ), batang otak (brainstem), sumsum tulang belakang (spinal cord) yang menyerupai seperti kerusakan pada penderita stroke (iskhemia) dan penderita seizure (kejang) yang relevan dengan pengaruh eksogen dan endogen glutamat.
Fungsi otak kecil (serebellum) pada manusia adalah sebagai pusat keseimbangan tubuh, pusat koordinasi gerak dan pusat menjaga tonus otot.

Dr. Andreas Harry Sp.S (K), Consultant Neurologist di Jakarta
Hanya lantaran tergila-gila pada rasa gurih dan lezat, bumbu sintetis selalu digandrungi. Seruan para ahli kesehatan selama seperempat abad ini seakan tidak pernah dipedulikan. Padahal, mereka tidak jemu mengingatkan ancaman bahan penyedap itu bagi kesehatan. Menurut penelitian terakhir dari para ahli farmakologi di Prancis, bumbu penyedap dari monosodium glutamat (MSG) bahkan dapat merusak kelenjar pankreas. Selanjutnya, kerusakan organ tubuh itu akan menggiring penderita menjadi pengidap kencing manis atau diabetes mellitus.

Tim peneliti pada Pusat Farmakologi dan Endokrinologi itu bekerjasama dengan tim dari Laboratorium Farmakologi dan Farmakodinamik Loubatieres di Montpellier, Prancis.
Mereka menemukan bahwa glutamat melakukan ikatan dengan reseptornya di dalam pankreas. Akibatnya, pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak dari biasanya. Dengan dipacunya produksi insulin, otomatis perombakan kadar gula dalam darah mengalami peningkatan. “Itulah yang membuat glutamat bisa sebagai salah satu faktor penyebab diabetes,” kata Joel Bockaert, ketua tim penelitian gabungan itu.

Dalam penelitian yang menggunakan beberapa tikus (mencit) itu mereka mengisolasi organ pankreas binatang percobaan tersebut ke dalam tabung pembiak. Pankreas itu kemudian dibubuhi larutan glutamat yang diberikan secara invitro, atau di luar tubuh. Biakan pankreas tadi disimpan di tabung inkubator.

Dari hasil penelitian itu, ternyata pankreas yang mendapat perlakuan dengan glutamat mengeluarkan insulin lebih banyak dibandingkan dengan biakan pankreas yang tanpa glutamat. Inilah yang membuat kelenjar pankreas makin lama mengalami kerusakan.

Dalam keadaan normal, peningkatan insulin berkaitan erat dengan melonjaknya kadar gula dalam darah. Gula yang berlebih itu, dengan bantuan insulin, akan dirombak menjadi energi yang kemudian disimpan dalam jaringan tubuh seperti otot, jaringan lemak, dan hati.

Peneliti tersebut menemukan bahwa efek dari glutamat itu lebih nyata bila dibarengi tingginya kadar gula. Namun, dalam kadar gula yang rendah pun, pengeluaran insulin masih terus berlangsung jika kelebihan glutamat. Artinya, insulin yang dihasilkan itu berasal dari gertakan glutamat tadi. Sandor Erdo, ahli reseptor sel berkebangsaan Hungaria yang kini bermukim di Swedia, antara lain telah menelaah reseptor glutamat pada pankreas, kelenjar adrenal, dan hati. Menurut dia, tidak otomatis glutamat menimbulkan masalah kesehatan.

Untuk sampai menimbulkan gejala klinis, di samping dosisnya harus tinggi, juga kondisi tubuh ikut berperan. Para peneliti yang mengidentifikasi reseptor glutamat itu kini memperjelas temuan ahli neurologi yang telah mencatat sekurangnya tiga subtipe reseptor glutamat dalam susunan saraf pusat. Guna mengantarkan transmisi pesan ke dalam otak, glutamat memang diperlukan. Hanya, dalam jumlah yang berlebihan, bahan kimia itu akan berubah menjadi racun yang akan membunuh sel saraf.

Akibatnya, penderitanya sering pusing-pusing. Ini akibat adanya kematian sel saraf dan proses degeneratif.

Dalam kondisi biasa glutamat dibutuhkan karena bagian dari molekulnya, yakni asam glutamat, adalah asam amino bahan pembentuk protein dalam tubuh. Prof. Arne Schousboe, ahli peneliti di Sekolah Tinggi Farmasi di Kopenhagen, Denmark, menyambut baik hasil temuan sejawatnya itu. “Temuan itu menarik, karena pankreas tidak punya sistem penangkal seperti yang terdapat pada otak. Karena, glutamat yang diduga berbahaya pada otak selama ini bisa dihadang,” katanya.

Penelitian di Prancis itu, menurut Prof. F.G. Winarno, baru absah bila telah mendapat persetujuan dari JECFA (Joint Expert Committees on Food Additives), yaitu lembaga yang dibentuk WHO dan FAO yang khusus menangani masalah keamanan bahan makanan tambahan kimiawi. Tampaknya, hasil penelitian di Prancis itu belum tiba ke meja JECFA. “Di dunia ini sudah ratusan penelitian mengenai kontroversi MSG,” kata guru besar ilmu pangan dan gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) itu kepada Taufik Alwie.

Apa untung-rugi mengonsumsi MSG?
Menurut bekas Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan IPB itu, selama dalam takaran normal menambahkan vetsin dalam masakan tak akan merugikan kesehatan tubuh. “Malah akan membangkitkan cita rasa masakan dan menambah selera makan,” ujar Winarno.
Sementara itu, nikmatnya cita rasa makanan itu agaknya bisa membuat para konsumennya melupakan takaran MSG yang dituangkan. Apalagi gejala klinis yang ditimbulkan tidak dapat dideteksi.
Maka, tak mustahil kadar rendah MSG yang dikonsumsi makin lama menumpuk dalam tubuh. “MSG akan mengancam tubuh jika dituangkan dalam makanan dengan dosis tinggi. Tindakan itu malah membuat masakan tidak lagi lezat,” kata Schousboe.

Mengenai MSG ini, Prof. Iwan Darmansyah masih belum sepakat kalau MSG dikatakan aman. “Sebelum ada studi yang tuntas, saya tak setuju kalau dikatakan MSG tidak punya efek samping,” kata farmakolog dari Universitas Indonesia itu kepada Indrawan. Memang belum ada data secara klinis korban pemakai bumbu masak itu. Ketika seseorang mengunyah makanan, ia akan merasakan ada perbedaan antara makanan yang banyak dituangi vetsin dan yang sedikit mengandung bumbu masak itu. “Dan apakah ia bisa segera merasakan dampak MSG dalam tubuhnya?” tanya Iwan Darmansyah. Ini yang tak segera terjawab.
fn/sc/tm/suaramedia.com

keyword: bahaya vetsin, vetsin, bahaya msg bagi tubuh, bahaya mengancam lewat msg, bahaya bumbu penyedap bagi tubuh, bahaya bumbu penyedap, efek samping vetsin, bahaya vitsin, dampak vetsin, bahaya msg bagi kesehatan, efek vetsin, bahaya vetsin msg, bahaya micin, bahaya vetsin bagi kesehatan, vetsin adalah, bahaya vetsin bagi tubuh, akibat vetsin, bahan vetsin, bahaya bumbu penyedap bagi kesehatan, BAHAYA BUMBU MASAK, bahaya petsin, micin, bahaya micin bagi kesehatan, akibat kebanyakan micin, bahaya msg, bahaya vetcin, pengaruh vetsin terhadap kesehatan, akibat makan vetsin, zat yang terkandung dalam micin, dampak vitsin
DAMPAK BAHAYA VETSIN, MEMATIKAN SYARAF Diketahui masyarakat ekonomi menengah banyak mengkomsumsi glutamat eksogen berupa garam monosodium glutamat (lebih dikenal dengan vetsin) sebagai penyedap makanan. Sebagian dari mereka sering mengeluh sakit kepala (sefalgia) yang dikenal dengan “CHINESE RESTAURANT SYNDROME". Mekanisme depolarisasi membran neuronal (saraf) dibawah pengaruh glutamat sehingga terjadi permeabilitas terhadap ion Na, ion Ca dan air, sehingga terjadi masuknya ion Ca ke sel (peningkatan ion Ca intraseluler), merupakan fase awal dan fase lanjut kematian sel. (The early and late phases of glutamate – like Neurotoxity). Mekanisme dipolarisasi ini juga meningkatkan aktifasi mekanisme homeostatik “ATP dependent“ yang menyebabkan energi cadangan neuron berkurang sehingga tidak dapat mempertahankan keseimbangan ion intraseluler dan ektraseluler, sehingga dapat menyebabkan awal kematian sel. Glutamat banyak terdapat pada protein makanan nabati dan dalam bentuk garam monosodium glutamat digunakan sebagai penyedap makanan (enhancing flavour). Konsentrasi glutamat pada jaringan otak sebesar 10 mm, sebagian besar di “Synaptic Vesicles “. Glutamat endogen ataupun berasal dari eksogen dalam konsentrasi besar merupakan neurotoxin untuk sistim saraf pusat dan ini telah dibuktikan secara histologi oleh Headley and Grillner 1990. Heathfield 1990, melaporkan pada penderita “Sporadic Motor Neuron Diseases“ ditemukan toleransi abnormal glutamat dan didapatkan peningkatan konsentrasi plasma glutamat dengan gejala: * Kelumpuhan kedua lengan dan atau kedua tungkai * Gangguan berjalan / sempoyongan * Gangguan miksi / urine * Kelainan cairan sumsum tulang belakang ( liquor ) * Reflek fisiologis meningkat * Pemeriksaan neurofisiologik didapatkan kelainan somato sensorik evoked potensial (SSEP). * Pemeriksaan computed tomogram ( CT ) scan dan magnetic resonance imaging (MRI) adalah normal. Sejak tahun 1971, Olney telah melakukan penelitian pengaruh eksogen monosodium glutamat terhadap jaringan otak hypothalamus pada bayi tikus, bayi monyet, ditemukan proses pembengkakan (rapid swelling) dari sel body neuronal dan dendrit diikuti dengan perubahan degeneratif jaringan organel intraseluler dan khromatin nukleus. Pada tahun 1978, OLNEY mempublikasikan hal tersebut sebagai excitotoxic Hypothesis/ Neurotoxicity of Exogenous Glutamate. Schaumburg dkk 1969, mengobservasi pemakaian eksogen monosodium glutamat pada pemakan “Chinese Food" yang mengeluh sakit kepala disebut sebagai “CHINESE RESTAURANT SYNDROME", hal ini telah dibukukan dalam “ Wolff Headache“ tahun 2001. Walaupun demikian, tahun 1970, Morselli dkk melakukan double blind trial dengan mengunakan 3 gram monosodium glutamat, tidak menemukan gejala klinis yang bermakna secara uji statistik dibandingkan dengan placebo. Plaitakis dkk 1982, meneliti pasien-pasien gangguan metabolisme enzim hati (deficiency of hepatic glutamate dehydrogenase) didapatkan peningkatan konsentrasi glutamat plasma yang sangat berhubungan dengan (endogenous glutamate metabolism) kematian sel saraf. Rothman dkk 1987,dan CHOI dkk 1990, mempublikasikan kerusakan jaringan otak kecil (serebellum ), batang otak (brainstem), sumsum tulang belakang (spinal cord) yang menyerupai seperti kerusakan pada penderita stroke (iskhemia) dan penderita seizure (kejang) yang relevan dengan pengaruh eksogen dan endogen glutamat. Fungsi otak kecil (serebellum) pada manusia adalah sebagai pusat keseimbangan tubuh, pusat koordinasi gerak dan pusat menjaga tonus otot. Dr. Andreas Harry Sp.S (K), Consultant Neurologist di Jakarta Hanya lantaran tergila-gila pada rasa gurih dan lezat, bumbu sintetis selalu digandrungi. Seruan para ahli kesehatan selama seperempat abad ini seakan tidak pernah dipedulikan. Padahal, mereka tidak jemu mengingatkan ancaman bahan penyedap itu bagi kesehatan. Menurut penelitian terakhir dari para ahli farmakologi di Prancis, bumbu penyedap dari monosodium glutamat (MSG) bahkan dapat merusak kelenjar pankreas. Selanjutnya, kerusakan organ tubuh itu akan menggiring penderita menjadi pengidap kencing manis atau diabetes mellitus. Tim peneliti pada Pusat Farmakologi dan Endokrinologi itu bekerjasama dengan tim dari Laboratorium Farmakologi dan Farmakodinamik Loubatieres di Montpellier, Prancis. Mereka menemukan bahwa glutamat melakukan ikatan dengan reseptornya di dalam pankreas. Akibatnya, pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak dari biasanya. Dengan dipacunya produksi insulin, otomatis perombakan kadar gula dalam darah mengalami peningkatan. “Itulah yang membuat glutamat bisa sebagai salah satu faktor penyebab diabetes,” kata Joel Bockaert, ketua tim penelitian gabungan itu. Dalam penelitian yang menggunakan beberapa tikus (mencit) itu mereka mengisolasi organ pankreas binatang percobaan tersebut ke dalam tabung pembiak. Pankreas itu kemudian dibubuhi larutan glutamat yang diberikan secara invitro, atau di luar tubuh. Biakan pankreas tadi disimpan di tabung inkubator. Dari hasil penelitian itu, ternyata pankreas yang mendapat perlakuan dengan glutamat mengeluarkan insulin lebih banyak dibandingkan dengan biakan pankreas yang tanpa glutamat. Inilah yang membuat kelenjar pankreas makin lama mengalami kerusakan. Dalam keadaan normal, peningkatan insulin berkaitan erat dengan melonjaknya kadar gula dalam darah. Gula yang berlebih itu, dengan bantuan insulin, akan dirombak menjadi energi yang kemudian disimpan dalam jaringan tubuh seperti otot, jaringan lemak, dan hati. Peneliti tersebut menemukan bahwa efek dari glutamat itu lebih nyata bila dibarengi tingginya kadar gula. Namun, dalam kadar gula yang rendah pun, pengeluaran insulin masih terus berlangsung jika kelebihan glutamat. Artinya, insulin yang dihasilkan itu berasal dari gertakan glutamat tadi. Sandor Erdo, ahli reseptor sel berkebangsaan Hungaria yang kini bermukim di Swedia, antara lain telah menelaah reseptor glutamat pada pankreas, kelenjar adrenal, dan hati. Menurut dia, tidak otomatis glutamat menimbulkan masalah kesehatan. Untuk sampai menimbulkan gejala klinis, di samping dosisnya harus tinggi, juga kondisi tubuh ikut berperan. Para peneliti yang mengidentifikasi reseptor glutamat itu kini memperjelas temuan ahli neurologi yang telah mencatat sekurangnya tiga subtipe reseptor glutamat dalam susunan saraf pusat. Guna mengantarkan transmisi pesan ke dalam otak, glutamat memang diperlukan. Hanya, dalam jumlah yang berlebihan, bahan kimia itu akan berubah menjadi racun yang akan membunuh sel saraf. Akibatnya, penderitanya sering pusing-pusing. Ini akibat adanya kematian sel saraf dan proses degeneratif. Dalam kondisi biasa glutamat dibutuhkan karena bagian dari molekulnya, yakni asam glutamat, adalah asam amino bahan pembentuk protein dalam tubuh. Prof. Arne Schousboe, ahli peneliti di Sekolah Tinggi Farmasi di Kopenhagen, Denmark, menyambut baik hasil temuan sejawatnya itu. “Temuan itu menarik, karena pankreas tidak punya sistem penangkal seperti yang terdapat pada otak. Karena, glutamat yang diduga berbahaya pada otak selama ini bisa dihadang,” katanya. Penelitian di Prancis itu, menurut Prof. F.G. Winarno, baru absah bila telah mendapat persetujuan dari JECFA (Joint Expert Committees on Food Additives), yaitu lembaga yang dibentuk WHO dan FAO yang khusus menangani masalah keamanan bahan makanan tambahan kimiawi. Tampaknya, hasil penelitian di Prancis itu belum tiba ke meja JECFA. “Di dunia ini sudah ratusan penelitian mengenai kontroversi MSG,” kata guru besar ilmu pangan dan gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) itu kepada Taufik Alwie. Apa untung-rugi mengonsumsi MSG? Menurut bekas Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan IPB itu, selama dalam takaran normal menambahkan vetsin dalam masakan tak akan merugikan kesehatan tubuh. “Malah akan membangkitkan cita rasa masakan dan menambah selera makan,” ujar Winarno. Sementara itu, nikmatnya cita rasa makanan itu agaknya bisa membuat para konsumennya melupakan takaran MSG yang dituangkan. Apalagi gejala klinis yang ditimbulkan tidak dapat dideteksi. Maka, tak mustahil kadar rendah MSG yang dikonsumsi makin lama menumpuk dalam tubuh. “MSG akan mengancam tubuh jika dituangkan dalam makanan dengan dosis tinggi. Tindakan itu malah membuat masakan tidak lagi lezat,” kata Schousboe. Mengenai MSG ini, Prof. Iwan Darmansyah masih belum sepakat kalau MSG dikatakan aman. “Sebelum ada studi yang tuntas, saya tak setuju kalau dikatakan MSG tidak punya efek samping,” kata farmakolog dari Universitas Indonesia itu kepada Indrawan. Memang belum ada data secara klinis korban pemakai bumbu masak itu. Ketika seseorang mengunyah makanan, ia akan merasakan ada perbedaan antara makanan yang banyak dituangi vetsin dan yang sedikit mengandung bumbu masak itu. “Dan apakah ia bisa segera merasakan dampak MSG dalam tubuhnya?” tanya Iwan Darmansyah. Ini yang tak segera terjawab. fn/sc/tm/suaramedia.com keyword: bahaya vetsin, vetsin, bahaya msg bagi tubuh, bahaya mengancam lewat msg, bahaya bumbu penyedap bagi tubuh, bahaya bumbu penyedap, efek samping vetsin, bahaya vitsin, dampak vetsin, bahaya msg bagi kesehatan, efek vetsin, bahaya vetsin msg, bahaya micin, bahaya vetsin bagi kesehatan, vetsin adalah, bahaya vetsin bagi tubuh, akibat vetsin, bahan vetsin, bahaya bumbu penyedap bagi kesehatan, BAHAYA BUMBU MASAK, bahaya petsin, micin, bahaya micin bagi kesehatan, akibat kebanyakan micin, bahaya msg, bahaya vetcin, pengaruh vetsin terhadap kesehatan, akibat makan vetsin, zat yang terkandung dalam micin, dampak vitsin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jenis Makanan Untuk Diet Golongan Darah AB




Jenis Makanan Untuk Diet Golongan Darah AB -- Jenis makanan tertentu dapat menguntungkan mereka yang memiliki golongan darah tertentu. Pendekatan cara diet berdasarkan golongan darah sedang populer belakangan ini.
Diet-diet khusu telah dikembangkan khusus untuk masing-masing golongan darah O, A, B dan AB. Diet berdasarkan golongan darah tersebut tidak bergantung pada faktor RH, yang menentukan apakah anda termasuk RH negatif atau positif.
Menjalankan diet berdasarkan jenis golongan darah anda merupakan sebuah teori dan belum didukung oleh data yang ilmiah. Penelitian-penelitian dimasa depan mengenai hal ini masih ditunda dan belum menemukan hasil. Sebelum memulai jenis diet baru atau membuat perubahan terhadap rencana diet yang sedang anda jalankan, ada baiknya anda berkomunikasi terlebih dahulu dengan penasehat kesehatan anda.
Diet Untuk Golongan Darah AB
Golongan darah AB dipercaya sebagai golongan darah hasil evolusi. Mereka yang memiliki golongan darah AB dipercaya memiliki produksi asam hidroklorik atau asam lambung yang sedikit.
Kondisi ini sebetulnya menyerupai kondisi yang ditemukan pada mereka yang memiliki golongan darah A, menurut Michael Lam, M.D.
Michele Lam menjelaskan lebih lanjut bahwa mereka yang tergabung dalam populasi golongan darah A umumnya mengalami kesulitan untuk memetabolisme daging karena kandungan asam lambungnya yang rendah.
Untuk mendapatkan asupan protein yang cukup, konsumsi makanan yang tinggi protein seperti tahu, kacang-kacangan, dan polong-polongan sangat diperlukan. Makanan-makanan ini sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak.
Jenis Makanan Untuk Diet Golongan Darah AB

Produk-produk susu

Produk-produk susu, termasuk telur, keju kambing, susu dan produk susu rendah lemak, dapat dikonsumsi/ditoleransi dengan baik oleh mereka yang berasal dari populasi bergolongan darah AB. Produk-produk ini merupakan produk yang memiliki sifat yang cenderung basa, sehingga lebih sedikit asam yang akan masuk ke dalam lambung. Jenis produk susu tertentu harus dihindari.
Contoh jenis produk susu yang termasuk dalam kategori yang harus dihindari adalah berbagai jenis produk susu yang tinggi lemak, seperti whole milk dan buttermilk. Secara keseluruhan, mereka yang bergolongan darah AB memiliki pilihan variasi produk susu yang lebih banyak untuk dikonsumsi apabila dibandingkan dengan orang dari tipe golongan darah lain. Menurut Dr. Peter J. D'Adamo. Mereka dengan golongan darah AB dapat mengkonsumsi kebanyakan produk susu kecuali produk susu yang tinggi lemak.

Sayuran

Mereka yang memiliki golongan darah AB berbeda dibandingkan dengan mereka yang memiliki golongan darah lainnya. Pada saat dibutuhkan mereka yang bergolongan darah AB dapat menerima sumbangan transfusi darah dari individu dari golongan darah apapun. Namun, mereka yang memiliki golongan darah AB dipercaya memiliki sistem imun yang lebih rendah dibandingkan mereka yang bergolongan daraha lain.
Untuk mendukung sistem imun yang sehat, makanan yang dikonsumsi harus memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral. Sayuran mengandung sebuah komponen yang disebut fitokimia yang dapat mendukung kesehatan sistem imun. Selain itu, sayuran pada umumnya memiliki kadar asam yang rendah sehingga lambung dapat mentoleransi berbagai jenis sayuran dan dengan sempurna dapat memetabolismenya dalam tubuh. Sayuran dalam bentuk rebusan atau hasil kukusan disaranknan untuk dikonsumsi sebanyak lima kali sehari seperti yang tertulis pada website University of Oregon.

Karakteristik dan Cara Diet Golongan darah AB

Antigen yang banyak, membuat golongan darah AB kadang-kadang menyerupai golongan darah A dengan asam lambung yang lemah, dan kadang-kadang menyerupai golongan darah B yang didesain secara genetik untuk mengkonsumsi daging.
Tipe AB akan mencapai kondisi terbaik saat jaringan-jaringan otot bersifat alkali. Tipe AB tidak bisa mencerna daging dengan efisien karena rendahnya kadar asam lambung.
Selain itu, perhatikan juga porsi dan frekuensi konsumsi daging Anda. Ayam juga mengandung lectin yang bisa mengiritasi darah dan saluran pencernaan.
Tahu merupakan sumber protein terbaik bagi golongan darah ini. Selain itu, bisa juga makan kacang-kacangan dan biji-bijian dalam jumlah kecil.
Golongan darah AB bisa mentoleransi produk-produk susu dengan cukup baik. Tapi, perhatikan kelebihan produksi mucus.
Secara umum, tipe AB juga bisa mentoleransi padi-padian, bahkan gandum, tapi bagian inti gandum bisa menyebabkan tingginya kadar asam di otot-otot golongan darah AB. Jenis ini akan lebih diuntungkan dengan diet kaya nasi dibandingkan pasta.
Golongan darah AB mempunyai sistem kekebalan tubuh lemah. Jadi, ada baiknya jika mengkonsumsi sayur-sayuran yang kaya phytochemical dan buah-buahan bersifat alkali.
Makanan ini bisa menyeimbangkan padi-padian yang membentuk asam di otot-otot. Tomat juga tidak menimbulkan masalah pada jenis golongan darah ini.
Golongan darah AB sebaiknya memulai hari dengan minum segelas air hangat yang dipadukan dengan air perasan setengah jeruk lemon segar. Ini bisa membersihkan mucus yang terakumulasi selama tidur.
Referensi dari http://sehat-secara-alami.blogspot.com/2012/08/diet-khusus-untuk-golongan-darah-ab.html dan http://astaqauliyah.com/2012/02/daftar-makanan-untuk-diet-golongan-darah-ab/
 
Calon bu Bidan Mila... :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berbagi Cerita

Siang tadi....
Terkejut tau seseorang yang baru satu tahun ini aku mengenalnya...
Berlari menututiku, menanyakan bagaimana keadaanku....aku baru kali ini menjumpai orang yang seperti itu, begitu perhatian denganku.....padahal baru satu tahun ini aku mengenalnya,,bahkan belum. Ternyata banyak orang disekelilingku yang sangat perhatian padaku. senyum kecil mengembang di bibirku.
Belum lagi, aku juga bertemu dengan seseorang yang tak asing bagiku, beliau berkata tubuhku semakain kurus....mungkin gara-gara kejadian yang belum lama menimpaku :).
Sedangkan kekasihku tak begitu tau,,, entah kenapa dia seperti itu, tapi aku yakin didalam lubuk hatinya yang paling dalam menyimpan sejuta rasa perhatian bagiku.. ku harap seperti itu :) .
Minggu-minggu ini adalah minggu yang paling bahagia bagiku, meskipun tak ada orang-orang yang berharga dihidupku disampingku, tapi aku bahagia karena hatiku sangat berbunga-bunga. Aku rasa ini baru kebahagiaan yang sebenarnya,,hehehehe
Aku menyayangi semua orang yang ada dihidupku... aku hanya punya satu Tuhan, dua orang tua, saudara kandungku, satu kekasih untuk selamanya dan seorang sahabat yang selalu setia denganku. Aku nggak mau mereka jauh dari hidupku, aku selalu ingin mrekea tidak pernah kehilangan momen terpenting yang terjadi pada diriku. Yaaa...itu harapanku....
Mulai sekarang aku selalu memandang hal-hal yang disekitarku, ternyata banyak hal yang tidak aku sadarai, tapi kau tak ingin seorang pun memandang aku lemah dan merasa kasihan kepadaku.
Kesuksesanku masih panjang, aku ingin melukis sebanyak-banyaknya kesuksesan didalam hidupku..
Buat mereka yang nggak asyik sama aku, aku udah nggak ngurus lagi...aku cuek. Dan buat kalian yang sangat berharga dalam hidup aku, aku ingin kalian selalu ada menyertaiku.
Tujuan hidupku, ingin jadi BIDAN sukses, punya banyak uang, pergi ke POTLOT ketemu SLANK, pergi haji.. terus menikmati hari tua bersama suamiku yang kelak akan slalu mencintai dan menyayangiku. :))
hahahahaha...sungguh singkat hidup ini..dan aku slalu ingin menikmatinya dengan senyuman tanpa air mata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS